Hidup ternyata bukan hanya menjalani, selangkah lebih maju hidup harus dimaknai. Pada warna merah, kuning dan hijau sesungguhnya bukan hanya sekedar warna, maknanya adalah keindahan. Pada matahari adalah kehangatan, pada air adalah kesejukan. sesuatu jika dipadu serasi akan menimbulkan keselarasan. Sedikit saja terdeviasi (menyimpang) hal yang sebaliknya terjadi. Perbedaan warna menimbulkan perkelahian, matahari menyebabkan kekeringan, air kerap memicu kebanjiran.
Hidup adalah upaya menyelaraskan. Memadukan hati saling mencintai, menyatukan jiwa saling peduli, menumbuhkan kasih sayang untuk saling menghormati. Hidup bukan urusan saling mengejar. Karena yang kita kejar kadang tak bisa kita dapatkan, yang kita tunggu belum tentu ia yang datang. Bahkan kita menemukan fakta sebaliknya. Ia mendekat meski lari tak kita percepat. Ia disamping kita meskipun semula di anggap tak mungkin tiba. seekor kupu-kupu sering begitu lincah menjauh saat kita buru. Namun dengan akrabnya pernah hinggap dipundak kita.
Hidup bukan perkara mendapatkan, jauh dari itu hidup adalah urusan saling berbagi. Seperti hukum kekekalan massa, mungkin tak terlalu akrab dengan hukum kekekalan kekuasaan. Kekuasaan tuhan tak terbatas, sehingga tak ada yang diterlantarkan Tuhan, saat ia masih hidup dan memaknai hidup. Bukankah Yang terjadi justeru manusia yang menelantarkan tuhan? membunuh tuhan dihatinya sendiri. Persoalan rezeki adalah persoalan distribusi. Energi ada karena ada gerak, maka rezeki ada saat ada dinamisasi usaha. Berusaha berarti bergerak, maka jika tak bergerak rezeki lebih cepat larinya dan kita tertinggal. Hari ini kumaknai hidup.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar