Saat keputusan diambil, sekian banyak resiko menghadang, setiap menghadapi resiko HARUS ADA KEBARANIAN merasakan perihnya luka.
Aku jadi teringat saat aku menerima telpon atau menelpon orang baik disekelilingku, perasaan hati ingin berbagi luka itu. karena selalu saja luka itu ingin aku bagi.
Aku juga ingat saat sungguh aku ingin membagi dan membagi, karena diubun-ubun terasa sedikit lega jika semua itu aku bagi.
Untung aku mendadak sadar, bahwa saat aku membagi luka, sesungguhnya aku tengah menggali luka baru, yah...luka baru yang bisa saja meradang.
Hingga akhirnya kutemukan facebook sebagai tempat baru, disitu kubagi luka....meski menuai salah faham sekian banyak teman baik. karena aku tak jujur tengah membagi luka. bahkan seakan menebar kata dan tangis sehingga aku mendapat sejumput belas kasih.
Aku berjumpa teman baik di facebook, banyaaak sekali.....karena didunia ini bisa terjadi fantasmagoria, sesuatu datang begitu cepat dan hilang juga begitu cepat. saat aku menghadapi hidup dalam kesendirian, aku merasa facebook satu-satunya penghibur luka itu, dia bisa seperti ibu dalam kesepianku, dia bisa seperti adik dalam keceriaanku, dia bisa seperti pelawak dalam kesedihanku, kadang dia seperti ustad dalam kekosongan hatiku. juga tak kalah, ada yang seperti musuh dengan keras menghinaku.
Aku menjelma diri dalam kesendirian lalu merubah pena menjadi satu-satunya alat membuat hidup ini berguna. ditengah aku harus mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk hanya sekedar melanjutkan hidup. awalnya agar aku tidak terhina, akhirnya aku berfikir bahwa sisa umurku ini hanya untuk mengisi waktu hingga pada akhirnya aku mati....dan mengubur mimpi-mimpi yang tidak pernah terwujud. aku benar-benar menjadi manusia rapuh.
aku menyimpan sekian nama dalam kehidupan fantasmagoria ini,harus aku tulis sebab mereka telah terlibat dalam aliran kesedihan, bersama dalam tetesan air mata yang pernah juga terpaksa mengalir. Mereka juga pernah menjadi teman saat tulisan kebimbangan aku buat dalam status cengengku.
thanks to
Hamami Nata :
comment dan status ente membuat aku memiliki teman diskusi serius. yang lebih asyik, kita bisa mengerjakan assignment di facebook juga janjian lunch. ....hehehehe
Kusuma Nirmala :
comment dan status ente yang pendek mengundang penasaran, dan kadang aku harus mengoreksi sebab sering berfikir apa ada yang salah pada diriku, ente berperan menjadi seperti seorang ayah selama ini untukku)
Ruli Renata :
(comment dan statusmu selalu membuat hidup ini terasa optimis, meski kadang lo nggak pernah serius nanggepin gw saat bener-bener serius, tapi you are my best young brother)
Iful Akbar:
aku masih ingat dengan status facebook pertama yang ente copas dan itu yang membuat saya merasa bergairah menjadi facebooker, jujur status itu terinspirasi dari perjalanan Santiago yang membuat aku sepertinya nggak boleh menyerah meski telah terpuruk sekalipun)
Hera Belinda :
Teh aku merasa punya kakak yang terus menasehati dan menyemangati, aku tidak terlalu ingat kapan kita menjadi teman dalam facebook, tapi yang aku ingat pada saat aku buat status soal cumi alot sepulang dari sebuah acara pelatihan di Anyer. dalam rekam jejak facebook statusku teteh adalah pengawas acara kuliner dan berburu menu baru gang sepang. hahahaaha lucu juga ya dunia maya....
Bunda Aci:
sama bunda,saya juga nggak ingat sejak kapan kita menjadi teman di facebook, yang paling aku ingat adalah ketika kita terlibat pembicaraan tentang saling bersaudara. dan menghargai pertemanan. thanks Bund.....meski kami gang Sepang baru mencicipi kue coklat yang dikirim pak Hamami ke saya pada saat kami rapat beberapa bulan yang lalu. Bunda memang ibu yang kompak dan baik....kami doakan bisnis bunda berkah dan terus maju
Rizti Tierenda:
sampai MPS tidak aktif lagi di facebook Rizti yang sering memberi tahu, saya terkesan ketika Rizti add MPS. Kata Rizti Bunda yang merecomend, jujur comment - Comment Rizti bagi saya seperti suplement untuk membuat saya menghargai harta yang tersisa, yakni menulis. setiap Rizti memuji saya menjadi merasa apa yang saya tulis berguna, lalu aku menulis dan menulis lagi.
Rabistina N Ratih:
yang satu ini memang jarang comment, tapi terakhir aku masih ingat bahwa Ra masih berusaha menyemangati diri untuk menyelesaikan skripsi.....aku merasa harus mendoakan semoga ga males-malesa........ingat pesenku: "skripsi yang bagus adalah yang selesai". Dan jangan lupa sudah banyak yang ngantri tuh...jangan kelamaan skripsinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar