Kamis, Desember 17, 2009

TERLUPAKAN

Terlupakan dalam sebuah peran, memang tidak nyaman. "Udah capek-capek kerja dilupakan begitu saja". Memang dalam sebuah karya besar menyimpan kerja-kerja dan peran-peran kecil, besar, signifikan dan bisa jadi malah remeh temeh. Namun yang harus disadari adalah, benarkah peran kecil itu remeh temeh? Dari sudut apa kita memandang sesuatu itu remeh atau kecil? Bukankah tidak ada peran besar tanpa bantuan yang kecil?

Ada logika hitung-hitungan uang satu juta, tidak disebut satu juta jika kurang seratus rupiah. Mobil tidak dapat melaju tanpa bensin, itu artinya tidak ada peran besar kecil, yang ada peran yang berbeda namun sama pentingnya.

Bagi seorang yang memiliki ketulusan tinggi, pasti tak akan menghitung peran pribadi. Tercapai tujuanlah yang membuat seseorang yang ikhlas bekerja secara optimal. Tidak peduli meskipun akhirnya dilupakan, tidak pernah menyesal jika didalam karya besar tidak tercantum namanya, pun tak pernah meratapi jika kelak tak disebut namanya.

Ini pelajaran berharga dari air, ia terlibat dalam peristiwa besar berdirinya sebuah bangunan kokoh saat semen di aduk dan batu bata menempel erat. Tanpa air mustahil itu terjadi. Tapi air dilupakan, bahkan tak di ingat sama sekali. Yang dipuji
Justru genteng, kusen-kusen, keramik, pintu dan sesuatu yang nampak kemudian. Itulah peran yang dimainkan air, bisakah kita memerankannya? Hemm mengagumkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar